Elemen dan Karakteristik Sistem


Elemen dan Karakteristik Sistem

 

A. Elemen Sistem
1. Elemen Sistem Menurut Togar
Menurut (Togar, 1994) Elemen sistem adalah bagian terkecil sistem yang dapat diidentifikasi. Input – output adalah kerangka yang bermanfaat untuk mengevaluasi operasi sistem (analisis proses) dan menentukan alternatif – alternatif untuk peningkatan performansi sistem (anlisis hasil akhir) Lingkungan sistem adalah kumpulan obyek dimana perubahannya akan mempengaruhisistem dalam batas – batas tertentu (Widiastusti, 2014).

2. Tujuan 
Sistem harus mengarah ke satu atau beberapa tujuan. Apakah suatu sistem dapat memberikan ukuran waktu, daya listrik, atau informasi, sistem tersebut tetap harus mengarah ke suatu tujuan. Jika sebuah sistem tidak lagi mengarah ke sebuah tujuan, maka sistem itu harus diganti (Hall, 2007).

3. Mekanisme pengendalian
Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik. Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan (Widiastusti, 2014).

4. Pemasukan (Input)
Menurut Azhar Susanto (dalam Djahir & Dewi, 2014) input merupakan segala sesuatu yang masuk kedalam suatu sistem. Input dapat berupa energi, manusia, data, modal, bahan baku, layanan dan lainnya. Input merupakan pemicu bagi sistem untuk melakukan proses yang diperlukan.

5. Pengolahan 
Menurut Azhar Susanto (dalam Djahir & Dewi, 2014) proses merupakan perubahan dari input menjadi output. Proses bisa dilakukan oleh mesin atau orang, ataupun computer. Kombinasi input serta urutan yang berbeda untuk menghasilkan output yang bermacam-macam menjadikan proses itu sangat kompleks. Proses mungkin berupa perakitan yang menghasilkan satu macam output dari berbagai macam input yang disusun berdasarkan aturan tertentu.

6. Output
Menurut Azhar Susanto (dalam Djahir & Dewi, 2014) output merupakan hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari keberadaan sistem. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

B.  Karaktersistik Sistem
Menurut Fatta (2007) untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan lainnya:
a)      Memiliki komponen (component)
Kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen bisa berupa subsistem dari sebuah sistem.
b)     Memiliki Batasan (boundary)
Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem
c)      Lingkungan (environment)
Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala dan input terhadap suatu sistem.
d)     Penghubung (interface)
Tempat di mana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi
e)      Masukan (input)
Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
f)       Keluaran (output)
Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, dan tampilan) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem
g)   Pengolahan sistem (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaranh.
h)     Sasaran atau tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.

C.  Model sistem informasi psikologi (secara manual)
Para ahli mempelajari sistem informasi dengan  tujuan ketertarikan terhadap bagaimana pengambilan keputusan manusai mengenal dan menggunakan informasi formal. Dalam hal ini, proses psikologi yang berperan adalah psikologi kognitif, otak merupakan pusat pengolahan informasi. Informasi diperoleh dari pengalaman hidup sehari-hari yang ditangkap oleh penginderaan. Hasil informasi dikirimkan melalui jaringan  saraff tertentu ke susunan saraf pusat di otak. Dalam susunan saraf pusat  ini berbagai informasi diolah dah hasil pengolahan informasi tersebut manghasilkan pemahaman tentang suatu pengalaman.
Penggunaan sistem informasi dalam psikologi dimungkinkan karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisa dikelola dengan sentuhan komputerisasi. Misalnya penggunaan tes psikologi secara virtual, penggunaan teknologi eye-tracking dan yang terbaru adalah teknologi virtual reality yang memungkinkan seseorang untuk mengurangi bahkan menyembuhkan gangguan psikologis seperti ADHD, PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), dan beragam fobia. Contoh nyatanya adalah banyaknya tes – tes psikologi yang dulu diberikan secara manual sudah bisa dikomputerisasi seperti Papikostik, hal ini merupakan kerjasama antar bidang ilmu computer dan psikologi yang pada akhirnya bermanfaat untuk peningkatan kualitas tes psikologi itu sendiri (Vaniaa, 2012).


DAFTAR PUSTAKA

Fatta, H. A. (2007).  Analisis dan perancangan sistem informasi. Jakarta: Andi Offset

Hall, J.A. (2007). Sistem informasi akutansi edisi 4. Jakarta: Salemba Empat

Djahir, Y & Dewi, P. (2014). Sistem informasi manajamen. Yogyakarta: Deepublish

Vaniaa. (2012). Pembahasan sistem informasi psikologi. Jakarta: PT. Gramedia

Widiastuti, R. (2014). Komponen elemen-elemen sistem. Jakarta: Salemba Empat



Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :